Melonjak 101%, Saham GPRA Kena Suspensi

Senin, 11 Agustus 2014 - 10:35 WIB
Melonjak 101%, Saham GPRA Kena Suspensi
Melonjak 101%, Saham GPRA Kena Suspensi
A A A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) karena melonjaknya harga kumulatif yang signifikan.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy mengatakan, harga kumulatif saham PT Perdana Gapuraprima melonjak Rp188 atau 101,08% dari harga penutupan pada 7 Juli 2014 sebesar Rp186 menjadi Rp374 pada 8 Agustus 2014.

"Sehubungan dengan peningkatan harga kumuliatif yang signifikan pada saham PT Perdana Gapuraprima, maka PT Bursa Efek Indonesia perlu melakukan penghentian sementara perdagangan saham GPRA," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi BEI, Senin (11/8/2014).

Suspensi saham GPRA tersbeut dilakukan di pasar reguler dan tunai mulai perdagangan hari ini dalam rangka cooling down dan memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham GPRA.

Dia juga berpesan kepada para pihak yang berkepentingan untuk selalau memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.

Pemegang saham mayoritas GPRA, PT Citra Abadikota Persada pada pekan lalu melakukan penjualan di pasar negosiasi sebanyak 436.218.844 lembar saham melalui Daewo Securities Indonesia. Harga saham yang dilepas tersebut Rp300 per lembar, sehingga total transaksi mencapai Rp130,87 miliar.

Perseroan pada semester I/2014 pada mencatat rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp14,65 miliar atau naik 27% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,53 miliar.

Melonjaknya rugi tersebut didukung susutnya penjualan bersih dari Rp242,04 miliar menjadi Rp155,02 miliar dan meningkatnya sejumlah beban, seperti beban umum dan administrasi menjadi Rp42,72 miliar dari Rp37,86 miliar, beban bunga menjadi Rp13,08 miliar dari Rp8,93 miliar dan beban provisi bank sebesar Rp1,89 juta.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5684 seconds (0.1#10.140)